
KENDAL, seputarkendal.com – Kelompok seni paguyuban kuda lumping Eko Kapti Turonggo Seto menggelar budaya kesenian kuda lumping di Desa Tamanrejo, Kecamatan Limbangan, tadi pagi (23/12). Kuda lumping atau lebih dikenal sebagai jaran eblek mempunyai nilai budaya dan historis yang tinggi. Pentas seni ini untuk memperkuat kecintaan pada kesenian dan mencegah radikalisme.
“Jaran eblek merupakan simbol napak tilas perjuangan dakwah Kanjeng Sunan Kalijaga,” ujar Amanda Subekti, ketua paguyuban.
Dikatakan Jaran Eblek merupakan pangawal Sunan Kalijaga dalam menyebarkan agama Islam. Karena itu penyebaran agama Islam di Indonesia ini lebih kental dengan pendekatan budaya.
Diakui dengan adanya pentasi ini pihaknya ingin lebih mendalami dan napak tilas perjuangan Sunan Kalijaga melalui pendekatan budaya. Kegiatan ini merupakan salah satu fasilitasi program Kementerian Sosial RI melalui program Kearifan Lokal.
“Program ini diharapkan akan menumbuhkan kader pelopor perdamaian. Melalui pendekatan budaya ini diharapkan segala macam bentuk gangguan bisa diantisipasi,” tutur Tatik Wijayati N dari Dinas Sosial Kabupaten Kendal.
Lebih lanjut bahwa budaya lokal sangat penting karena berakar kuat di masyarakat. Untuk itu perlu dijaga sehingga bisa tetap lestari.
Sementara itu Kepala Desa Tamanrejo Mustofa sangat mengapresiasi kegiatan budaya seperti ini. Sesuai dengan visi desa yaitu menjadikan desa sebagai pusat ekonomi, budaya dan olahraga.
Untuk mendukung kegiatan tersebut pemerintah desa akan memfasilitasi tempat latihan di GOR desa, peralatan pencegahan Covid-19 dan yang paling utama yaitu mengupload konten kegiatan ini di media sosial. “Ini sebagai media promosi dan mengangkat nama desa,” terang Mustofa.(nal)